Monday, November 18, 2013

My Superheroes

Dear Bandung Writing Club,

Let me introduce myself. I'm Bengt from Gothenburg , Sweden friend of Sita since Oct 2012 by mailing and visit in Sweden July 2013.

She asked me joining your club on distance so I give it a modest try!

First I have some musical heroes.  One is Jimi Hendrix, remember when I grew up I listened to my parents transistor radio and I thought wow, never before or later I heard a guy playin' guitar like him, it was something completely new back in the late 60's and revolutionary for pop music history, like Beatles and Stones.

More musical heroes are Bob Marley , coz reggae send out the message of respect, love and peace between people. Also Neil Young coz he has nice lyrics and had to fight hard with his diabetes and back spine problems, also he has one handicapped son taking care of.

But as I'm kidney sick and have diabetes I must say my super heroes are all the nice nurses and doctors taking care of me and keep me alive. They even help me booking guest dialyses so I could travel in Germany, Poland, Czech Rep and Belgium, also in some cities in Sweden. Still if my mood is quite often swinging coz of the kidney problem they always comfort me and motivate me to go on with my everyday life:) My biggest dream is to get a new kidney again so I can travel freely!. 

Doctor's without borders or doctors sans Frontiers are also super heroes. They try to help poor people with medicine and surgeries in remote hostile areas of the world . Often without getting paid.

Super heroes are also all nice people contributing to a better world and to save our planet like greenpeace etc..

My super antiheroes are power-mad politicians who take big money for themselves but stealing from poor people. And all who profit on wars making money on guns and firearms .

OK, can't find anything more to say for the moment. Happy Thursday to everyone:)

Gothenburg 12/11-2013
Bengt Hellström

Friday, November 8, 2013

CS Bandung Writers Club 6# Gathering, 15 Nov 2013: Superhero

Hi guys!

For our 6th gathering we will bring up "Superhero (Pahlawan)" as our theme to write.

I believe that everybody has their own hero in their life whether it's in real life or on comic/television.

Well, come and join us!

Bring any idea of yours about our theme either literally or metaphorically and transform it into any writing piece!

Date and Time: 15 Nov 2013, 7:30 PM - 22:00 PM ('till drop)
Venue: Cokotetra,Dago 322, Bandung 40135. (Hint: from Simpang Dago to uphill around 100 m before Sheraton, next to Kantin Dago).

See you there!

Happy writing!

-Ariana-

Contact Number: 082125838285

Harus Disyukuri

Dua jam sudah berlalu sejak Rena tiba di kosan Tomi, pacarnya, di daerah Cisitu Lama. Selama dua jam pula lah ia tidak berhenti misuh-misuh terkait hilangnya handphone yang dibawanya sewaktu tadi belanja di Gazibu. Ada yang menyodet tas cangklongnya. Segala macam sumpah serapah terucap ditujukan untuk sang oknum pencopet.

"Ya sudah lah Ren, ikhlaskan saja," tanggap Tomi yang tengah asik membersikan aquarium bowl yang merupakan rumah bagi sepasang ikan mas koki hitamnya.

"Ya nggak sesimpel itu dong Tom. Di handphone itu kan tersimpan nomor-nomor penting. Banyak kenangannya juga. Dan... aku beli handphone itu kan dari hasil aku magang tiga bulan di pedalaman Kalimantan."

"Iya tahu. Ya terus kamu misuh-misuh seperti itu kan juga nggak guna kan?. Handphone kamu nggak akan balik dengan sikap kamu seperti itu. Masih untung handphone saja yang hilang, yang lainnya tidak. Harus disyukuri itu."

"Mana ada hilang disyukuri?!?" sungut Rena.

"Hilangnya sesuatu itu bisa menjadi jalan bertemunya sesuatu yang lain. Kamu masih ingat nggak dulu kita pertama kali bertemu saat kebetulan sama-sama berada di pos satpam kampus, mengajukan laporan kehilangan KTM masing-masing."

Rena terdiam. Sebuah senyum kini tersungging di wajahnya.

--//--


Kehilangan

"Apa yang lebih menyesakkan dari kehilangan?" Kurang lebih seperti itu kalimat yang diungkapkan salah satu temanku.

Kehilangan uang, kehilangan barang, kehilangan teman, kehilangan kekasih, apapun tapi semuanya terdengar menyedihkan.

Apakah arti kata hilang dengan imbuhan ke- dan -an selalu negatif?

Hmm.. semoga tidak salah ya, tapi saya menemukan satu bentuk kehilangan yang positif.

Donor darah.

Kehilangan darah untuk kebaikan orang lain. Menghilangkan sekian persen bagian tubuh kita yang mungkin untuk menyambung hidup seseorang. Kehilangan bagi kita agar orang lain tidak kehilangan nyawanya.

--//--

Buffer

Layar memunculkan kembali kombinasi warna monokrom dan beberapa warna premier dalam susunan kotak persegi serta lingkaran sempurna yg ditengahnya menunjukan waktu indonesia bagian barat. Layar itu selalu muncul saat malam terlalu letih untuk siaga dan pagi terlalu enggan untuk bangkit.

Framebuffer menurut istilah teknologinya. Sebuah frame atau tampilan yg merupakan perantara input atau output sebuah data.

Kemunculannya sering disebut sebagai pertanda hilang nya siaran televisi. Tak ada lagi wajah-wajah merona terpulas kosmetik yg mengikik atau menjerit-jerit berisik dari kotak plastik itu. Tak ada juga gambar-gambar yang kadang sengaja tampil pilu untuk menyentuh hati mata-mata yang melihat dari balik layar kaca si kotak plastik.

Sang layar buffer hanya sebuah tameng untuk para pekerja dibalik kotak plastik itu beristirahat sejenak. Sambil mempersiapkan wajah-wajah terpulas kosmetik lain nya. Mempersiapkan jeritan-jeritan memekik lainnya. Tak lupa gambar-gambar pilu lain di negeri ini yang bisa mereka kupas untuk kepentingan para pekerja itu sendiri.

Tapi bukan, sang layar buffer itu bukan hanya sebuah pertanda atau sebuah tameng. Sang layar buffer itu muncul untuk mengingatkan kita... Bahwa sesuatu yang hilang akan kembali lagi dengan wujud yang baru.

--//--

Hilang

hilang,
sebuah kata dalam bahasa
hilang,
sebuah ekspresi
hilang,
sebuah pemikiran
hilang,
sebuah keyakinan

hilang,
apakah sesuatu yang berarti berkurangnya apa yang kita miliki?

memang apa yang kita miliki?
apakah semua hal memiliki majikannya?
siapa kita bisa mengatakan kata hilang?

hilang terasa saat kita hilang akan keberadaan Tuhan.
bukankah Dia yang Maha memiliki atas segala hal?

--//--

Wednesday, November 6, 2013

CS Bandung Writers Club 6# Gathering, 07 Nov 2013: Hilang (Lost/Disappear/Missing)

Hi guys!

On this 5th gathering we will bring up "Hilang (Lost/Disappear/Missing)" as our theme to write.

The first time I heard this theme suggested by Uti reminds me of one Coldplay. They have used that word for two of their songs.

1) "Everything's Not Lost" on "Parachutes" album

"If you ever feel neglected
If you think that all is lost
I'll be counting up my demons, yeah
Hoping everything's not lost"

2) "Lost!" on "Viva la Vida or Death and All His Friends"

"Just because I'm losing
Doesn't mean I'm lost
Doesn't mean I'll stop
Doesn't mean I'm across"

Well, come and join us!

Bring any idea of yours about our theme either literally or metaphorically and transform it into any writing piece!

Date and Time: 7 Nov 2013, 7:30 PM - 22:00 PM ('till drop)
Venue: Dakken Todays Koffie, Jl. R.E. Martadinata No. 67, Riau. (Hint: next to Cascade factory outlet).

See you there!

Happy writing!

-Ariana-

Friday, November 1, 2013

Runaway

Kata Soe Hok Gie, "Lebih baik terasing daripada menyerah pada kemunafikan".

Kenapa?

Karena kemunafikan itu menular. Jadi daripada ketularan mending buru-buru kabur.

--//--

Runaway

daffa terbangun dari mimpinya, membuka mata perlahan,
berdiri  menuju wc dengan langkah tak beraturan. duduk depan laptop,

memulai merapihkan mimpi-mimpi nya,
memulai mewujudkan mimpinya untuk menjadi penulis terkenal.
ratusan naskah di hasilkan, puluhan penerbit didatangi,

ada beberapa yang diterbitkan,
banyak yang tertumpuk berdebu dan masuk ke dalam external hardisk yang tak pernah di buka lagi.

tahun demi tahun, ia hidup dari keyakinan mimpinya,
tahun demi tahun, ia hidup dari naskah naskahnya
tahun demi tahun, kehidupan dia pun bertambah, menafkahi anak dan istri.
tahun demi tahun, tekanan hidup berteriak untuk dipenuhi.
tahun demi tahun, mimpi yang ia jalani dan rajut tak menampakan kebesarannya.

hingga saatnya ia memutuskan untuk kabur dari mimpi-mimpinya,
kabur dari angan dan keyakinan,
kabur ke dalam kehidupan nyata,
kabur ke dalam rutinitas berpenghasilan tetap.

--//--

Wednesday, October 30, 2013

CS Bandung Writers Club 4# Gathering, 31 Oct 2013: Runaway

Hi guys!

After having been skipped for two weeks, we'd like to gather again with the upbringing theme "Runaway".

Hmm... I believe that there must be some idea crossing on your mind right after hearing theme. For me, somehow it reminds me of an old old romantic comedy movie starred by Julia Roberts and Richard Gere titled "Runaway Bride". *LOL*

Come and join us!

Bring any idea of yours about our theme either literally or metaphorically and transform it into any writing piece!

Date and Time: 31 Oct 2013, 7:30 PM - 22:00 PM ('till drop)
Venue: Todays Koffie, Jl. Ir. H. Juanda (Dago) No. 374 Bandung (hint: from McD simpang going uphill, the coffee shop is on the right side, around 100m before Sheraton)

See you there!

Happy writing!

-Ariana-

Wednesday, October 16, 2013

CS Bandung Writers Club 3# Gathering, 16 Oct 2013: Sacrifice

Hi guys!

Though it may be late, I'd love to congratulate Happy Ied Adha for all Moslem colleagues who celebrate that holy feast which is also called Feast of the Sacrifice.

Still in the same week which the spirit of that feast still lingers in the air, I'd love to raise "Sacrifice" as the theme for our 3rd gathering.

Though we may not as great as prophet Ibrahim (Abraham) who had great heartiness to sacrifice his young first-born son Ismail (Ishmael) as an act of allegiance to Allah’s order and his son’s acceptance to being sacrificed, before Allah intervened to provide Abraham with a lamb to sacrifice instead, I believe we have had our own act or story of sacrifice no matter how small and simple it was, haven’t we?

Or maybe we have been inspired by sacrifice done by some people surrounding us.

Or maybe we have another interpretation or link about “Sacrifice”.

I personally link that word to my must-be-sung song every time I go k-ok i.e. My Sacrifice (Creed) :D

Come on, join with us at Paris van Java Coffee Shop (NOT MALL!), Hegarmanah, Setiabudi, Bandung. (Hint: next to Borma, from downhill it’s before Geger Kalong, in the same building with Daun Pisang Restaurant). 19:30 – 22.00 (actually, until drop)

Bring and share any idea of yours!

Transform it into writing product no matter how simple it will be!

Salam Tulis Menulis,
Ariana

Wednesday, October 9, 2013

Sleeping Bag

Over-sized t-shirts, over length trousers

bright red carrier, dark blue sleeping bag

I bring you you this bouquet of flowers

and hope to me that you're always come back

--//--

Tuesday, October 8, 2013

CS Bandung Writers Club 2# Gathering, 08 Oct 2013: Sleeping Bag

Bring your pen and paper,
and get ready to tell us story about "SLEEPING BAG"

Venue: Kopi Progo, Jalan Progo, Bandung Wetan, Bandung, West Java 40115, Indonesia
Time: 19.30 PM - drop

Bring along your friends too!
The more the merrier!

Cheers!

-Maya Toruan-

Friday, October 4, 2013

Eureka

perjalanan mempertemukan banyak hal.
saat bertemu hal tak enak.
saat bertemu hal baik.
saat bertemu ketakutan.
saat bertemu kegembiraan.
saat bertemu gejolak.
saat bertemu perbedaan.
saat bertemu keheningan.

saat bertemu orang se frekuensi secara random
di tempat sefrekuensi dengan perspektif yang makin meluas
dan diri telanjang tanpa beban, bebas, keluar
dan dengan pantulan toleransi,
saat jiwa keluar seutuhnya meninggalkan bagiannya disana.

disitulah ketenangan dirasa,
disitulah kebahagian terwujud,
disitulah diri muncul seutuhnya,
disitulah pertemuan panjang dimulai,
disitulah hidup terasa ringan.
eureka!

--//--

Kursi

Bandung, 3 Oktober 2013

Pernah kalian bayangkan hidup tanpa kursi?

Pak Lurah tanpa kursinya tidak akan jadi seorang lurah. Ridwan Kamil hanya seorang arsitek tanpa kursi baru nya di balai kota.

Pernah kalian tahu siapa pembuat kursi?

Mereka hanya tukang yang mahir memahat kayu. Atau tukang yang pandai mengolah besi panas. Mungkin juga seorang yang mahir mengikis batu.

Sebelum saya berangan jauh memiliki kursi di gedung bertingkat atau kursi-kursi lainnya di rumah parlemen, saya berangan menjadi pemahat kayu atau pengolah besi panas atau pengikis batu yang mahir membuat kursi.

Bukan hanya kursi Pak Lurah bukan juga hanya kursi Pak Walikota. Tapi kursi untuk banyak orang. Kursi untuk orang-orang yan saat mendudukinya bisa merasakan kenyamanan. Kursi yang dapat memberikan rasa senang saat orang-orang mendudukinya. Kursi yang bisa membuat orang Jepang berkata "kimochi ne!", kemudian tersenyum salut pada penciptanya. Kursi yang bisa membuat orang Indonesia berdesah "aaaaahh..."

--//--

Oh My God!

 Hari ini untuk pertama kalinya Nina diperbolehkan membawa sendiri mobil ke rumah temannya. Bersama dua sahabatnya Febian dan Sitta, ia berangkat menuju daerah Lembang. Febian yang sudah lama bisa nyetir duduk di kursi sebelahnya, sementara Sitta dengan waswas duduk di belakang. Mereka berangkat agak siang dan jalanan sudah mulai padat merayap. Perjalanan mereka lancar hingga sampai di komplek perumahan.

Rumah Nina memang berada di tengah kota. Hanya dengan mengikuti jalanan utama di dalam kota, sejam perjalanan sudah hampir sampai tujuan.

"Di depan belok kiri Nin!"

Nina mengangguk, setengah berpikir.

"Eh bukan.. bukan.. kanan Nin!" Febian kebingungan.

Nina panik dengan pertigaan yang semakin di depan mata, "Jadinya belok mana Feb?"

"Kayaknya kiri deh Nin."
Nina memutar cepat setirnya ke kanan.
"Loh Nin.. beloknya kiri bukan ke kanan."
"Iya kiri, kesini kan?" Nina berhenti dan melipir ke pinggir.
"Tadi harusnya belok kesana!" Sitta membela Febian dengan menunjuk ke arah yang berlawanan.
"Akhirnya lo salah belok, harusnya kesana.. tadi aja udah beberapa kali hampir salah belok tau!" Febian mengiyakan.
"Iya nih.. kenapa ya? Gue suka telat mikir gitu kalo panik terutama kalo lagi ditunjukin arah."
"Wah? Ada loh temen gue emang suka susah bedain arah kiri-kanan. Sekian tahun temenan gue baru tau.. mungkin lo juga kayak temen gue itu." Sitta geleng2

"Nggak lah.. itu gue telat mikir aja."

"Nggak loh, kata dosen gue itu kelainan otak gitu."

"Wah? Iya juga sih, pantesan kalau ditanya tiba-tiba tentang arah kiri-kanan suka lama.. harus mikir dulu gitu. Oh My God!"

--//--

Pots of Gold

Come on Ndut. Lo bercanda kan?” Begitulah reaksi dari  Bagas saat aku meneleponnya untuk memberitahukan bahwa aku baru saja mengundurkan diri dari perusahaan tambang emas dan tembaga terbesar di Indonesia yang beroperasi di Papua.

“Gue serius kok Gas dengan keputusan gue,” jawabku kalem sambil menyeruput hot caramel macchiato dari dalam tumbler ukuran tall milikku.

So could you please explain why the hell you abruptly downgrade your career: from multinational gold mining company to a local engineering local company in Bandung?” tanya Bagas dengan nada nyinyir khas miliknya.

Life is not always about chasing pots of gold Gas,” tanggapku kalem sambil memindahkan ponselku yang ketumpelkan di kuping kiriku ke kuping kananku.

“If it’s not about chasing pots of gold so what is it about then? Chasing a soul mate?” Bagas makin nyinyir. 

Aku hanya tersenyum sebagai tanggapan walaupun percuma Bagas yang kini tengah berada di Gorontalo sana tidak bisa melihat senyum penuh kegetiran itu.

“Jangan bilang lo pindah ke Bandung karena lo masih penasaran sama Cerulean!” tembak Bagas.

Aku hanya terdiam mendengar nama Cerulean disebut. Ia adalah sahabat satu lingkaran pertemanan kami sejak sama-sama kuliah di jurusan teknik sipil di institut yang bertetanggaan dengan kebun binatang Bandung.
Walaupun sama-sama lulusan teknik sipil, kami bertiga menempuh jalur karir yang berbeda. 

Bagas yang nggak sopan lulus duluan di antara kami bertiga, kini mendapatkan penempatan di Gorontalo oleh bank BUMN tempatnya mengikuti program ODP (Officer Development Program). Aku yang lulus di periode wisuda berikutnya langsung cabcus ke Papua karena lulus seleksi GDP (Graduate development Program) di perusahaan tambang emas dan tembaga yang beroperasi disana. Sedangkan Cerulian yang lulusnya paling akhir di antara kami memutuskan untuk stay di Bandung, meneruskan usaha kedai kopi yang telah menjadi warisan turun-temurun dari keluarga ayahnya.

Kedai kopi yang terletak di Dago Atas itulah yang merupakan tempat bermulanya pertemanan kami bertiga. Disana kami biasa menghabiskan waktu baik untuk sekedar nongkrong-nongkrong maupun berjibaku mengerjakan tugas dan laporan praktikum yang seabrek-abrek banyaknya. Di kedai kopi itulah aku jatuh cinta dengan Cerulean yang suatu kali menjadi barista yang membuatkanku secangkir chocolate espresso  latte lengkap dengan latte art berbentuk kepala singa, karakter hewan favoritku, di atasnya.

“Halo Ndut! Ndut! Lo masih hidup kan disana?” ucap Bagas yang kesal akibat adanya dead air di percakapan telepon kami.

“Iya Gas masih.”

“Ndut, sebagai teman Cerulean memang orang yang super baik dan menyenangkan tapi bagaimanapun juga dia itu playboy yang gonta-ganti pacar cem gonta-ganti sempak. Dan lo tahu benar akan hal itu kan?”

“Yeah maybe he’s just still looking for his heart’s lonely missing piece Gas makanya dia labil gonta-ganti pacar gitu,” aku coba membela Cerulian walaupun apa yang dikatakan Bagas memang benar adanya. 

Sebenarnya dulu aku sengaja menerima tawaran bekerja di Tembagapura, Papua untuk pergi sejauh-jauhnya dari Cerulean yang hobi banget gonta-ganti pacar. Aku yang terlalu konvenional harus memaksakan berpuas diri  tetap berada di dalam lingkaran pertemanan kami karena aku terlalu takut menyampaikan perasaanku padanya.

Aku berharap jarak dan waktu bisa memudarkan apa yang kurasa pada Cerulian.. Ternyata aku salah. Beberapa minggu yang lalu, sore di Tembagapura sedang cerah-cerahnya. Langit biru tak berawan menaungi kota dengan curah hujan tertinggi di Indonesia itu. Aku sangat cinta birunya langit. Sama seperti rasa cintaku pada Cerulean yang kebetulan secara etymology bermakna semburat biru yang menyerupai warna langit.

AKu menarik mengambil nafas cukup dalam dan menghembuskannya pelan-pelan sebelum akhirnya melanjutkan, “Gas, I just want to be as close as possible to him. I still wait for the moment he will proclaim ‘Eureka’ for finding me as the lonely missing piece he looks for.”

--//--

Ni Dia!

Lagi galau dengan kata "baik".

Curhat sana-sini dengan menyeret-nyeret pikiran, "harus tetap "baik" atawa lepas dari "baik" itu?" 

Separuh siang tadi, sekelebatan melihat bukunya Richard Branson, "SCREW BUSINESS AS USUAL, berbuat baik itu bagus untuk bisnis".

Terpaku. 

Sepenggalan waktu, aku berteriak "AHA! Ni dia yang gw cari" 

--//--

Summary of CS Bandung WClub 1# Gathering, 03 Oct 2013: Eureka Moment

Theme: Eureka Moment
Venue: Potluck Kitchen, Jl. Wasid (Bagusrangin) No.31
Date and Time: October 3, 2013 19.30 - 23.00
Dear folks,

Glad to have our CS Bandung Writers Club 1st gathering being commenced successfully last week. It was great (even greater than I had expected) to meet random people with each own different and beautiful insight about the theme we brought in. Though most people came with hesitation on their writing skills, finally we could pour out our idea into any form of writings.

And... below are the brief summary of the writings that were blossomed during the gathering:

- Me
I made a short (romance)story a girl who waits for a man she loves to find her as his other half of him

- Indah
She raised a daily topic about the lack of distinguishing left and right (while driving)that actually is one of brain dysfunction

- Muti
With her beautiful words she associated 'Eureka Moment' as the time which every traveler feel every time commencing their journey and reach the destination.

- Ana
She arranged beautiful lines to tell us how she find a book that could answered a matter bothering her mind.

- Maya
With his simple words vividly she write about chair and how she wanted to make a chair that would make people find pleasure when sitting down on it. *Voted as most favorite one*

- Erna
With her few simple lines, she wrote about the pleasure moment seeing the crash of wave on the sea.

- Tides
She shared her beautiful memory about her traveling time to Cangke Island (South Sulawesi)

- Rahmat
He shared his superb experience while watching F1 racing. *Voted as second most favorite one*

We wait for any other of you who keen to join this group and our next gatherings.

Keep writing!

Knock off your block!

-Ariana-

Thursday, September 26, 2013

CS Bandung Writers Club 1# Gathering, 03 Oct 2013: Eureka Moment

Hi guys!

CS Bandung Writers Club Bandung has just been established and the theme for its first gathering is 'Eureka Moment'.

Based on its etymology, Eureka is literally translated into 'I have found(it)'. That exclamation is famously attributed to the Greek scholar Archimedes. He proclaimed that word when he was in his bath tub and suddenly realized that he had just found the solution of the problem posed by Hiero of Syracuse. He was so excited and it led him to leap out of his bath tub and ran through the streets of Syracuse naked just to share his discovery.

For more recent time, Eureka moment may be associated with the last part of each Dora the Explorer episode. The time she and Boot (her monkey best friend) have just solved their assignment and happily, with her caprioles, she will shout, "We made it. We made it. We made it! Horray!" (Please forgive this childish part :P)

Well, actually I have been inspired to use this word as our first theme by the book written by Haruki Murakami titled "What I Talk When I Talk About Running". The book contains beautiful memories and intertwined obsessions with running and writing of its writer. In the second chapter, with his vivid memories and insight he wrote about his Eureka moment when he decided to be a writer. 

For some people though the idea has been deep rooted on their mind it's not easy to make it come true. There often be many lame excuses for us to procrastinate and even let the idea vanish into the air. As a geek, borrowing form physics term, I interpret that Eureka moment is the time when we have big impulse to change our momentum to do something.

Well, do you have any other interpretation of Eureka Moment? or have you even ever experienced your Eureka Moment?

Well just your bring idea and share it through writing on our (first) club gathering at Potluck Coffee Bar and Library (Potluck Kitchen), Jl. H. Wasid (Bagusrangin) No. 31, 7.30 PM - 10.00 PM (or I may say, until drop).

Hope to see you soon there.

-Ariana-

Note:
- you can write in any form of writing (poem, short story; fiction, non-fiction, etc) and any language (Sundanese, Bahasa Indonesia, English, or even Swahilis :P)
- To get any insight about this group and gathering, please check the the page of: CS Bandung Writers Club or its sister: CS Jakarta Writers Club
- For any queries please do not hesitate to contact me through my CS account (Arianko) or even mobile phone 082125838285