Wednesday, November 25, 2015

Kelingking

Di sebuah negeri dua dimensi, hiduplah raja yang tegas dan bijaksana. Rakyat memanggilnya "Keling King". Mengapa? Karena ia raja yang hitam. Keling. King.

Tanpa Kelingking, warna sering leleh merambah bidang yang bukan bagiannya. Bentuk sulit dipahami. Dan bidang putih tak tahu harus menjadi apa. Keling King selalu menjadi batas yang memperjelas setiap bentuk dan bidang. Seperti pada suatu hari, sepotong limas berwarna kuning datang menghadap Keling King.

"Keling King, semua makhluk bilang hamba adalah segitiga. Padahal hamba ini limas. Apa yang harus hamba lakukan agar orang-orang percaya?" tanya Limas agak putus asa. "Sangat sulit membuktikan identitas hamba. Masalahnya, limas adalah bangun tiga dimensi. Padahal kita hidup di negeri dua dimensi..." lanjut Limas.

Keling King mengangguk-angguk arif. Tanpa banyak bicara, ia menerapkan kebijaksanaan garis kelingnya. Sekejap rakyat yang sangat dikasihinya itu menjelma menjadi makhluk dua dimensi yang tiga dimensi. Seperti ini:

(gambar segititga biasa)

menjadi

(gambar segitiga yang udah dikasih garis-garis supaya keliatan jadi limas)

Limas pulang dengan sukaria. Kali itu, ia jadi dapat membuktikan bahwa ia adalah limas, bukan segitiga.

Pada bidang-bidang putih yang kosong, Keling King juga sering hadir menorehkan huruf-huruf atau mencipta bentuk-bentuk sederhana. Bidang putih selalu senang karena dengan begitu, mereka jadi mempunyai isi dan arti.

(gambar stick man pake payung, ada awan dan ujannya)

Tapi adakalanya pula Keling King dibantah. Warna kadang-kadang enggan dipagari. Mereka melanggar batas Keling King, atau kadang memang sengaja ingin berbaur dengan warna lainnya. Kadang warna pun tahu cara menciptakan tiga dimensi dalam dua dimensi, tapi garis yang ditarik Keling King. Rakyat yang mencintai Keling King mencoba memperingatkan agar Keling King berhati-hati. Tetapi dengan penuh kesadaran, Keling King membiarkannya.

"Bagiku, kesejahteraan bentuk di atas segalanya. Aku tidak perlu menghukum warna jika dalam pemberontakan mereka, mereka tetap menjaga bentuk ..."

Kadang diam-diam Keling King menyusup di sela warna. Bukan sebagai batas yang tegas, tapi sebagai bayang. Sebagai kesan. Ia tidak memerangi pemberontakan, tetapi mencari tempat di antaranya. Jari kelingking adalah lambang perdamaian. Itu sebabnya, Keling King pun senantiasa menjaga kedamaian.

Di dunia bentuk, Keling King memimpin dengan kearifan yang istimewa. Kuasa dan kebijaksanaan berdamping sama tingginya ...

-sundea-
051115
Giggle Box

CS Bandung Writers' Club 6th Meeting

Voted as Favorite Story of The Night

No comments:

Post a Comment