Tuesday, November 3, 2015

Manusia atau Boneka

Menjadi manusia yang secara biologis termasuk ke dalam kategori makhluk hidup, tidak selalu menjadikan manusia itu sendiri benar-benar hidup.

Menjadi manusia yang dikaruniai hati nurani oleh yang maha kuasa, tidak juga berarti setiap manusia memiliki perasaan.

Terlebih akal pikiran yang juga dianugerahi pada setiap manusia, tidak menjadikan manusia dapat berpikir sebagaimana mestinya.

Banyak manusia yang memilih tidur setiap malamnya bukan untuk bermimpi indah, tapi hanya untuk bangun pagi dan menjalani kehidupan yang seringkali ia keluhkan.

Banyak pula manusia yang bergerak hanya karena diperintah, melakukan ini dan itu hanya karena manusia lain banyakyang melakukannya. Tidak berani menjadi diri sendirihanya karena takut akan apa yang dipikirkan manusia lain terhadapnya.

Lalu apa bedanya manusia dengan boneka? Boneka pun sama, walau dianggap mati, tapi boneka bisa digerakkan semau tuannya. Bisa dijadikan apapun, tanpa ia bisa mengelak.

Mungkin yang membedakannya hanyalah manusia bisa bernafas, sedangkan boneka tidak.

Adakah perbedaan lainnya?


Yang pasti, aku ingin menjadi bagian dari segelintir manusia yang bisa memilih untuk tidak dikendalikan.

-Aghnia Fasza-
221015
Cabe Garam
CS Bandung Writers' Club 4th Meeting

No comments:

Post a Comment